Materi Tembang Macapat Mijil, Arti, Guru Gatra, Arti Dan Contoh

Tentang Tembang Macapat Mijil

Tembang Macapat Mijil adalah bentuk puisi tradisional Jawa yang merupakan bagian dari keluarga puisi Jawa Macapat. Tradisi puisi Macapat berasal dari Jawa, Indonesia, dan memiliki kepentingan budaya dan sejarah yang signifikan dalam masyarakat Jawa.

Materi Tembang Macapat Mijil, Arti, Guru Gatra, Arti Dan Contoh


Kata “macapat” sendiri mengacu pada meteran atau ritme yang digunakan dalam komposisi puitis. Ada beberapa jenis Tembang Macapat yang berbeda, dan setiap jenis memiliki meteran, pola tonal, dan struktur tematik yang berbeda. Bentuk puitis ini dinyanyikan atau dinyanyikan dengan cara tertentu, seringkali diiringi oleh alat musik tradisional Jawa.

"Mijil" adalah salah satu bentuk khusus dari Tembang Macapat. Ia juga dikenal sebagai "Macapat mijil" atau "Kinanthi mijil." Mijil dicirikan oleh meteran dan melodinya yang unik, dan biasanya berfokus pada tema-tema yang berkaitan dengan nilai-nilai etika, ajaran moral, dan pelajaran hidup. Syair tersusun atas rangkaian suku kata dan baris yang mengikuti aturan dan pola tertentu.

Dalam budaya Jawa, Tembang Macapat, termasuk Mijil, dianggap sebagai bentuk kesenian tradisional yang sakral. Ini sering digunakan untuk keperluan seremonial, termasuk ritual keagamaan, pernikahan, dan acara budaya penting lainnya.

Pelestarian dan kelanjutan Tembang Macapat menghadapi tantangan di zaman modern, karena generasi muda mungkin lebih terpapar pengaruh budaya kontemporer. Namun, ada upaya yang dilakukan untuk memastikan warisan budaya tetap hidup dan dihargai oleh generasi mendatang. 

Pengarang  Tembang Macapat Mijil

Ada yang mengatakan bahwa Sunan Kudus atau Ja'far Shodiq merupakan orang pertama yang menciptakan tembang Mijil.


Guru Gatra, Wilangan Dan Lagu  Tembang Macapat Mijil

Mijil adalah jenis tembang macapat tahap dua yang memiliki jumlah guru gatra enam baris/larik. Mijil juga memiliki guru wilangan atau jumlah suku kata yang terdiri dari 10, 6, 10, 10, 6, dan 6. Selain itu mijil memiliki guru lagu atau akhir suku kata yang berupa huruf vokal i, o, e, i, i, dan u.

Aturan guru gatra, guru lagu dan guru wilangan Tembang Mijil yaitu:

10i - 6o - 10e - 10i - 6i - 6o

Artinya:

a. (Guru gatra = 6) Mijil memiliki 6 larik atau baris kalimat.

b. (Guru wilangan = 10, 6, 10, 10, 6, 6) Kalimat pertama berjumlah 10 suku kata, Kalimat ke dua berjumlah 6 suku kata, dan seterusnya hingga kalimat ke 6 berjumlah 6 suku kata.

c. (Guru lagu = i, o, e, i, i, o) Akhir suku kata dari masing-masing kalimat bervokal i, o, e, i, i, o.

Adapun syair Mijil Serat Srikandi Maguru Manah adalah sebagai berikut.



Contoh  Tembang Macapat Mijil

Contoh 1
Wulang estri kang wus palakrami

Lamun pinitados

Amengkoni mring balewismane

Among putra marusentanabdi

Den angati-ati

Ing sadurungipun

Arti:

Nasihat ini diberikan kepada wanita yang sudah berkeluarga

Recommended by
Sebaiknya dapat dipercaya

Menjaga rumah tangganya

Mengasuh anak, maru keluarga dan abdi

Selalu berhati-hati

Sebelum suatu keputusan


Contoh 2

Madya ratri kentarnya mangikis,
Sira Sang lir sinom,
Saking taman miyos butulane,
Datan wonten cethine udani,
Lampahe lestari,
Wus ngambah marga Gung.

Artinya:
Tengah malam suasana mencekam,
Dia Sang pemuda,
Dari taman keluar pintu belakang,
Tidak ada yang menanyai,
Perjalanannya selamat,
Sudah sampai jalan besar.


Contoh 3

Madya ratri kentarnya mangikis,
Sira Sang lir sinom,
Saking taman miyos butulane,
Datan wonten cethine udani,
Lampahe lestari,
Wus ngambah marga Gung.

Artinya:
Tengah malam suasana mencekam,
Dia Sang pemuda,
Dari taman keluar pintu belakang,
Tidak ada yang menanyai,
Perjalanannya selamat,
Sudah sampai jalan besar.





Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code